VIRGINIA

Tembakau Virginia adalah jenis tembakau yang diperkenalkan dari Amerika Serikat, dan pertama kali ditanam di daerah Bojonegoro sekitar tahun 1930 an. Jenis tembakau ini digunakan untuk bahan baku rokok kretek dan rokok putih. Dalam racikan rokok, tembakau Virginia digunakan sebagai pengisai utama (filler).

LOKAL

Tembakau lokal merupakan jenis tembakau yang sudah lama beradaptasi dengan lingkungan sentra budidayanya, sehingga karakteristik mutunya sangat dipengaruhi oleh kondisi agroekologi lingkungan tumbuhnya. Bila dilihat dari sejarah masuknya benih tembakau di Indonesaia, maka jenis-jenis tembakau lokal telah berdaptasi selama kurang lebih 400 tahun. Jenis tembakau lokal yang berkembang di Indonesaia sangat banyak dan beragam jenisnya.

BURLEY

Tembakau Burley digunakqn sebagai bahan baku rokok kretek dan rokok putih. Peranannya dalam racikan rokok adalah sebagai penyerap saos (casing carrier). Tembakau ini mulai dicoba diusahakan di Indonesia sekitar tahun 1985 dengan areal 10- 20 ha. Sentra penanamannya di Kabupaten Lumajang dan Jember. Saa saat ini areal tembakau Burley di Lumajang sekitar 1800 ha dan di Jember sekitar 500 ha dengan perkiraan produksi total 3.160 ton, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan industri rokok, tembakau ini masih diimpor.

CERUTU

Tembakau cerutu merupakan tembakau yang digunakan sebagai bahan cerutu. Sebagian besar hasil panen tembakau cerutu untuk diekspor. Di Indonesia, sentra tembakau cerutu berada di Jember (Jawa Timur), Klaten (Jawa Tengah), dan Deli (Sumatera Utara). Di Jember tembakau cerutu yang dibudidayakan adalah Tembakau Besuki NO, di Klaten yang ditanam tembakau jenis Vorstelanden, dan tembakau di Deli disebut tembakau cerutu Deli.

ORIENTAL

Tembakau oriental merupakan tembakau yang bersifat aromatis. Asal tembakau ini adalah daerah yang disebut Old Orient, yang meliputi negara Yunani, Turki, Ciprus, dan negara-negara Mediterania. Tembakau oriental mutu terbaik juga sering disebut sebagai tembakau Turki, yang mempunyai karakteristik mutu dengan rasa manis dan lembut, beraroma herbal, spicy, atau dupa. Dalam praktek tembakau oriental dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) aromatis, (2) semi-aromatis, dan (3) netral.

DIVERSIFIKASI PRODUK TEMBAKAU

Diversivikasi produk terdapat 2 bagian, parfum dan asarko. Pengolahan tembakau dikategorikan sebagai proses kiuring (curing) yaitu proses untuk mengubah daun tembakau segar menjadi kerosok sehingga akhirnya daun tembakau dapat dimanfaatkan oleh perusahaan (Voges 1984). Hall (1971).Penanggulanan hama menggunakan pestisisida kimia bisa menimbulkan dampak negatif dan pencemaran lingkungan. Sebagai alternatif, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Badan Litbang Pertanian mengembangkan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Balittas menamainya Asarko, asap cair tembakau.